Search This Blog

Translate

Thursday 19 June 2014

Kampanye Hitam ataukah Menghitamkan diri ?

Memasuki masa kampanye, bahkan jauh hari sebelum masuk masa kampanye, ada banyak Pesan pesan berantai beredar di media sosial yang menyerang Sosok Capres JOKO WIDODO dengan Isu Sara, isi pesan-pesan itu menyatakan bahwa Joko widodo keturunan Cina, anti Islam, tidak islam, Boneka Asing dan Aseng, tidak bisa Salat dan wuduk, Bohong mengenai Haji, dll
namun ternyata, ada pihak-pihak, yang menganggap bahwa Isu-isu SARA tersebut di buat dan di hembuskan oleh Tim sukses nya Joko widodo sendiri dengan tujuan meraih simpati Rakyat dengan kesan di dzolimi.
Lalu benarkah itu ?
apakah pak JOKOWI "menghitamkan" diri demi dapat kesan di dzolimi?
ataukah pak Jokowi "di hitamkan" oleh pihak Rival nya, dengan di iringi dengan tuduhan/opini bahwa Isu SARA  itu di bikin sendiri oleh Tim sukses nya Jokowi?
Tuk mejawab itu, mari kita analisa, apakah pak Jokowi merasa perlu tuk mendapat kesan terdzolimi demi meraih simpati masyrakat?
1.Elektabilitas jokowi sebelum resmi nyapres Sudah unggul jauh dari Prabowo (survei)
2.Setelah resmi nyapres dan sebelum masuk masa kampanye, Jokowi tetap unggul jauh (survei)
3.Sebelum dan Setelah masuk masa Kampanye banyak Isu-isu SARA menyerang Jokowi (pro cina, katolik, anti islam, Capres boneka, dll)
4.Setelah marak isu isu itu,elektabilitas Jokowi stagnan bahkan cenderung turun, dan sebalik nya, Elektabilitas Prabowo naik (survei)
5.Banyak Kiyai-kiyai dan habaib pengasuh Ponpes Besar menyatakan mendukung Pak Prabowo
6.kampanye hitam makin Liar menghantam Jokowi, trmasuk tabloid Obor rakyat yang beredar di Pesantren Pesantren.
7.Sekarang elektabilitas Jokowi stagnan bahkan turun, sebalik nya Prabowo NAIK
itu adalh fakt fakta nya
skarang pertanyaanya :
dalam kondisi jokowi unggul jauh di banding Prabowo...apakah jokowi perlu membangun kesan di zolimi demi dapat simpati rakyat?
Apa untung nya/seberapa besar untung nya bagi Jokowi jika membangun kesan terzolimi? bukankah dia sudah unggul jauh di banding Prabowo?
apakah sebanding, Manfaat Kesan terzolimi dan kerugian dari Isu SARA yang Jelas Jelas membuat jokowi di jauhi Kalangan Islamis, santri, para kiyai?
apa penyebab turun nya pamor jokowi...apakah bukan karna Isu Sara tersebut?
Sekarang pertanyaan tuk pihak Rival nya.
Dalam kondisi elektabilitas Prabowo tertinggal jauh, langkah apa yg harus di ambil tuk bisa menang?
isu apa yang sekiranya Laku untuk di jual oleh Tim sukses prabowo ke Rakyat indonesia agar Jokowi bisa turun pamor?
Sebagaimana kita tahu, bahwa Isu SARA sangat sensitif dan sangat Laku di "jual" ke mayoritas Masyrakat kita.
kalau menurut saya, dengan menimbang Fakta-fakta dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut...maka SAYA TAK PERCAYA BAHWA JOKOWI JADI BODOH MAU MENGITAMKAN DIRI DALAM KONDISI NYA YG SUDAH UNGGUL JAUH.
JUSTRU SEBALIK NYA...SANGAT LOGIS...DEMI MENAHAN LAJU JOKOWI...Tim Sukses nya Prabowo Menjual ISU YG LAKU DI MASYRAKAT KITA.
Isu apa yg paling laku di masyrakat Kita?...tidak ada yg lebih laku dari isu SARA.
Demikian Analisa saya dari sudut pandang Kaca mata Kuda, anda boleh tidak Setuju, tapi silahkan Analisa pakai Logika.

2 comments:

  1. hihihi itu semua harus kita kupas tuntas setajam landuk hehehe
    bw : http://www.lingkartulis.com

    ReplyDelete