Search This Blog

Translate

Wednesday 18 June 2014

Pilpres 2014, Momentum perubahan paradigma masyrakat

Pilpres 2014 benar benar beda dengan Pemilu pemilu sebelum nya, bahkan Jadi titik balik pola pikir masyrakat akan penting nya milih Pemimpin trbaik.

jika pada pemilu2 seblum nya, apalagi saat PILEG, masyrakat sangt apatis dalam menggunkan Hak pilih nya, Beda dgn PILPRES 2014 kali ini, masyrakat nampak nya sangt antusias menyambut nya, terbukti dengan aksi dukung mendukung yg nampak jelas pada Media sosial seperti Facebook, twitter, Whatsapp, BBM, dll.

Wall Facebook tiba tiba penuh dengn status dukung mendukung dan opini yg berbau Pilpres, begitu juga media sosial Lain nya. Adu argumen, saling serang, saling bantah terkait Isu isu yang menyerang Capres idola nya menjadi tontonan umum dan seprti jadi aktifitas baru bagi para Relawan/simpatisan bahkan bagi msyrakat awam sekalipun.

ada insiden dimana sesama tukang becak berkelahi gara gara saling ejek/bela Capres idolanya.

bahkan yg Lebih unik lagi...jika pada PILEG yg lalu, masyrakat enggan menggunkan hak pilih nya dan menjual suaranya senilai 20.000-50.000 rupiah persuara, namun dalm PILPRES kali ini, tak sedikit mereka yg antusias rela mengeluarkan Rupiah tuk menyumbang biaya kampanye Capres idola nya.

meskipun Pilpres kali ini, di ramaikan dengan kampanye hitam dengan menebar Fitnah, namun ada Nilai positif yang bisa di petik di balik semua ini.

dengan marak nya media sosial yang sudah menjangkau masyrakat kelas "bawah", maka kampanye hitam yang pada dasar nya sangat buruk dan merugikan, kini justru bisa jadi Momen pendewasaan bagi masyrakat awam, tiap kali ada kampanye hitam menyerang masing masing capres, maka Tim sukses dan simpatisan bahkan juga masyrakat umum Ramai ramai pro aktif saling bantah dan adu argumen, hal ini sangt positif melatih masyrakat agar kedepan nya dalam menyikapi informasi yang masuk, haruslah ada kroscek dan validasi info.

Inilah salah satu hikmah terbesar dari Pilpres 2014, yaitu mengubah paradigma masyrakat.

yang biasanya apatis jadi proaktif

yang biasanya menjual suara demi rupiah, sekrng bahkan rela menyumbangkan Rupiah nya


yang biasanya menelan info mentah mentah, sekarang jadi terlatih dan jadi tahu bahwa tak semua info Layak di percaya.


Oleh karena itu, siapapun nanti yang terpilih, maka itu adalah kemenangan besar bagi rakyat indonesia. semua unsur dan golongan yang saat ini saling serang demi mengkampanyekan Capres idolanya, nanti haruslah Lapang dada, menerima hasil pemilu presiden sebagai kemenangan bersama, karena siapapun yang terpilih, berarti beliau adalah pilihan masyrakt indonesia dengan sistem pemilihan yang telah di sepakati bersama.

No comments:

Post a Comment